Minggu ini, pemerintah Israel mengumumkan bahwa mulai Minggu, mereka akan mulai meminta pria Yahudi ultra-Ortodoks untuk pertama kalinya dalam sejarah 76 tahun negara itu.
Pernyataan itu datang lebih dari sebulan setelah Mahkamah Agung Israel memutuskan bulat bahwa militer akan mulai mendaftarkan pria ultra-Ortodoks ke dalam tentara, mengubah pengaturan politik yang sudah lama membebaskan mereka dari wajib militer.
Keputusan itu mengancam untuk memusuhi segmen besar masyarakat, yang berargumen bahwa bertugas di tentara mengancam cara hidup mereka.
Selain itu, pengalihan paksa pria ultra-Ortodoks bisa menggoyahkan pemerintahan koalisi sayap kanan Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Partai ultra-Ortodoks dalam koalisi Netanyahu menentang langkah ini, dan komunitas mereka melakukan protes di jalan-jalan.
Partai ultra-Ortodoks mana pun yang menarik diri dari koalisi bisa memicu pemilihan awal pada saat popularitas Netanyahu sedang rendah.
Tentara pada Minggu akan mulai mengirimkan 3.000 perintah panggilan draft kepada pria ultra-Ortodoks berusia 18 hingga 26 tahun menjelang perekrutan pada 2025, menurut media lokal.
Jadi siapa sebenarnya orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks Israel dan mengapa mereka begitu menentang wajib militer?