Sistem Pawukon dalam Kalender Bali dijelaskan

Kalender Bali, Sistem Pawukon yang Dijelasin

Saat ngobrolin tentang budaya Bali, salah satu hal yang nggak bisa dilewatin adalah kalender Bali. Sistem penanggalan ini disebut dengan nama Pawukon. Pawukon merupakan kalender unik yang digunain oleh masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk nentuin hari-hari yang baik untuk upacara adat, upacara keagamaan, perayaan Hari Raya, dan aktivitas lainnya.

Sistem Pawukon terdiri dari 210 hari, yang dibagi ke dalam 10 pasang wuku dan 30 wewaran. Tiap pasang wuku berisi 7 hari, yang disebut dengan nama wuku. Sedangkan tiap wewaran berisi 10 hari. Pada kalender Pawukon, setiap hari punya nama yang beda, yang dipercayainya punya pengaruh terhadap kehidupan manusia.

Pawukon merupakan kalender yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Bali. Mereka gunain kalender ini untuk nentuin hari-hari yang baik dan hari-hari yang nggak baik untuk ngelakuin aktivitas tertentu. Sebagai contoh, ada beberapa hari dalam kalender Pawukon yang dianggap sebagai hari baik untuk ngadain upacara keagamaan, sementara ada juga hari yang dihindari untuk ngelakuin aktivitas apa pun.

Dalam kalender Pawukon, ada juga sistem rumatan, yaitu siklus peradaban kehidupan. Siklus ini terdiri dari 8 tahap, yang masing-masing mewakili fase tertentu dalam kehidupan manusia, mulai dari kelahiran sampe kematian. Masyarakat Bali sangat memperhatiin sistem rumatan ini dalam menjalanin kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Pawukon juga dipakai untuk nentuin tanggal-tanggal penting dalam budaya Bali, kayak Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, dan lain-lain. Dalam perayaan Hari Raya, masyarakat Bali bakal merayakan dengan penuh sukacita, berdoa, bersembahyang, dan ngadain berbagai upacara adat sesuai dengan petunjuk dari kalender Pawukon.

Dalam kalender Pawukon, ada juga sistem penanggalan untuk nentuin hari-hari yang dianggap sebagai hari yang buruk, atau disebut dengan nama Kajeng Kliwon. Hari ini dianggap sebagai hari yang penuh dengan energi negatif, jadi masyarakat Bali diharapkan untuk meningkatin kewaspadaan dan ngadain upacara keagamaan untuk menghindari energi negatif tersebut.

Secara keseluruhan, kalender Bali Pawukon adalah bagian yang tak terpisah dari kehidupan masyarakat Bali. Mereka liat kalender ini sebagai panduan spiritual dan kehidupan sehari-hari. Dengan ngehargain dan memahami sistem Pawukon, kita bisa lebih menghargai dan memahami budaya dan tradisi masyarakat Bali yang kaya dan beragam.