Sistem pembayaran India yang sangat populer menarik penipu

“Pagi ini, Arun Kumar mengungkapkan bahwa pembayaran instan telah membuat transaksinya menjadi lebih lancar. Setiap hari selama tujuh tahun terakhir, Arun Kumar menjalankan warung buahnya di jalan sibuk Mumbai. Meskipun itu bukan pekerjaan yang mudah, ia merasa bahwa sejak empat tahun terakhir setidaknya satu aspek dari pekerjaannya menjadi lebih mudah. UPI, atau dikenal sebagai Unified Payments Interface, diluncurkan pada tahun 2016 dengan kerja sama antara bank sentral India dan industri perbankan negara tersebut. Sistem pembayaran instan berbasis aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang, membayar tagihan, dan memberikan otorisasi pembayaran dalam satu langkah tanpa perlu memasukkan detail bank atau informasi pribadi lainnya. Dan yang terpenting, UPI ini gratis. Popularitas dan kemudahan penggunaannya telah membuatnya menjadi pasar pembayaran real-time terbesar di India. Namun, popularitas ini juga membuatnya menjadi sarang yang kaya bagi penipu. Pemerintah dan bank sentral sedang mencari cara untuk melindungi pengguna UPI dari penipu. Meskipun demikian, UPI tetap dipromosikan di daerah pedesaan di mana akses ke layanan perbankan bisa sulit. Poonam Untwal, seorang pengusaha dari Rajasthan, percaya bahwa UPI akan membantu mengembangkan ekonomi lokal. Selain merambah ke daerah pedesaan, UPI juga mulai menyebar ke luar negeri. Pedagang di berbagai negara seperti Bhutan, Mauritius, Nepal, Singapura, Sri Lanka, dan Uni Emirat Arab mulai menerima pembayaran melalui UPI. Dan tahun ini, Prancis menjadi negara Eropa pertama yang menerima pembayaran UPI, dimulai dengan pembelian tiket untuk Menara Eiffel. Meskipun senang karena tidak perlu menggunakan uang tunai lagi, Arun Kumar tetap waspada. Sebagai pedagang kecil, ia merasa bahwa UPI membuat proses penerimaan uang menjadi lebih mudah, namun ia selalu takut akan penipuan. Ia berharap bahwa akan ada mekanisme baru yang diciptakan sehingga pedagang kecil seperti dirinya tidak mengalami kerugian.”