Spesialis PBB Akan Menyelidiki Kejahatan Seksual oleh Hamas, Kata Israel

Perwakilan khusus PBB mengenai kekerasan seksual dalam konflik telah menerima undangan Israel untuk menyelidiki tuduhan kejahatan seksual yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pada hari Selasa.

Pejabat PBB, Pramila Patten, diharapkan akan datang ke Israel dalam beberapa minggu ke depan dan telah diberikan wewenang penyelidikan oleh kementerian luar negeri, kata juru bicara Lior Haiat.

Ms. Patten “berencana memberikan informasi kepada media berdasarkan temuan kunjungannya setelah kembali ke New York,” kata GĂ©raldine Boezio, juru bicara kantornya.

Bulan lalu, The New York Times memuat investigasi yang mengungkap rincian baru menunjukkan pola pemerkosaan, mutilasi, dan kekejaman ekstrem terhadap wanita selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Times memverifikasi rekaman video dan menggunakan foto, data GPS dari ponsel, serta wawancara dengan lebih dari 150 orang, termasuk saksi mata, personel medis, prajurit, dan konselor pemerkosaan, untuk menunjukkan bahwa serangan tersebut bukan kejadian terisolasi tetapi bagian dari pola kekerasan berbasis gender yang lebih luas.

Menanggapi investigasi Times, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pemimpin kelompok “secara kategoris menyangkal tuduhan tersebut” dan menyebutnya sebagai bagian dari upaya Israel untuk membenarkan pembunuhan warga sipil Palestina.

Pernyataan kelompok tersebut pada 31 Desember menambahkan bahwa pejuang Hamas “agama, nilai, dan budayanya” melarang tindakan seperti itu, dan menegaskan bahwa durasi singkat serangan sebelum para penyerang mundur ke Gaza membuat tuduhan tersebut tidak masuk akal. Hamas menyatakan bahwa mereka akan menyambut baik setiap penyelidikan internasional terkait dengan tuduhan tersebut.

Jurubicara Hamas tidak merespons email yang dikirim pada hari Selasa.

Hamas juga menyangkal melakukan kekejaman terhadap warga sipil dalam serangan 7 Oktober, tetapi kesaksian saksi mata yang luas dan bukti dokumenter, termasuk video yang diposting di media sosial oleh pejuang Hamas, menunjukkan bahwa para penembak Hamas dalam seragam membunuh warga sipil di rumah mereka, di mobil, di jalan, dan di tempat lain.

Pada hari Senin, dua pakar hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan selama serbuan yang dipimpin oleh Hamas, termasuk kekejaman seksual, merupakan kejahatan perang, jika bukan kejahatan terhadap kemanusiaan.