“Pemerintah bilang mereka butuh lebih banyak waktu untuk menyelesaikan sensus, menyusun konstitusi permanen, dan mendaftarkan partai politik. Pemimpin di Sudan Selatan mengumumkan penundaan pemilu umum yang tertunda hingga Desember 2026, karena kurangnya kesiapan. Ini adalah kedua kalinya negara ini menunda pemilu dan memperpanjang periode transisi yang dimulai pada Februari 2020. Presiden Salva Kiir dan mantan rivalnya yang menjadi wakil, Riek Machar, menandatangani kesepakatan perdamaian pada tahun 2018 yang mengakhiri perang saudara lima tahun yang menewaskan sekitar 400.000 orang, memicu kelaparan, dan menyebabkan krisis pengungsi massal. Pemerintah mengatakan mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan proses seperti sensus, penyusunan konstitusi permanen, dan registrasi partai politik sebelum pemilu dapat diadakan.”