Wasiat terakhir seorang anak Gaza | Genosida Note: The title has been rewritten in Indonesian language without changing the original meaning.
Anak-anak berusia sepuluh tahun seharusnya sibuk bermain dengan mainan, mencoret-coret, dan menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka, bukan menulis wasiat jika mereka meninggal. “Wasiatku, jika aku menjadi syuhada atau meninggal: Tolong jangan menangis untukku, karena air matamu memberiku rasa sakit. Aku berharap pakaianku diberikan kepada yang membutuhkannya. Aksesorisku harus dibagi antara Rahaf, Sara, Judy, Lana, dan … Baca Selengkapnya