Menari merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya Jawa. Baik itu tari topeng, tari lengger, tari kecak, atau tari bedhaya, setiap gerakan menari memiliki makna yang dalam dan sarat dengan filosofi serta tradisi yang kaya akan nilai-nilai kehidupan. Namun, di tengah pesatnya arus globalisasi dan modernisasi, tari Jawa juga mengalami perkembangan yang menghadirkan sentuhan-sentuhan kontemporer.
Tari Jawa pada dasarnya menggambarkan keharmonisan antara tradisi dan kemajuan zaman. Terlepas dari pengaruh budaya Barat dan modernitas yang melanda, tarian Jawa tetap mempertahankan keasliannya. Hal ini terlihat dari gerakan yang khas, busana yang tradisional, serta alunan musik gamelan yang menjadi ciri khas dari setiap pertunjukan tarian Jawa.
Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa tari Jawa juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beberapa penari Jawa kini mulai mencoba menggabungkan elemen-elemen modern ke dalam pertunjukan tari mereka. Misalnya dengan menggabungkan gerakan tari Jawa dengan tarian kontemporer, atau mengadaptasi cerita-cerita modern ke dalam pertunjukan tari tradisional.
Salah satu contoh nyata dari harmonisasi antara tradisi dan modernitas dalam tari Jawa adalah pertunjukan tari Kolaborasi antara Tari Klasik dan Kontemporer yang baru-baru ini dipentaskan di Yogyakarta. Dalam pertunjukan ini, para penari tari klasik Jawa berkolaborasi dengan para penari tari kontemporer untuk menghadirkan pertunjukan yang memukau.
Pertunjukan ini tidak hanya menggabungkan gerakan-gerakan klasik tari Jawa dengan gerakan modern, namun juga menghadirkan tema-tema yang relevan dengan isu-isu zaman sekarang. Dari pertunjukan ini terlihat bahwa tari Jawa tidak hanya berkembang secara artistik, namun juga mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya.
Tentu saja, tidak semua kalangan mampu menerima perkembangan ini dengan tangan terbuka. Ada yang berpendapat bahwa tari Jawa seharusnya tidak diubah-ubah, dan harus tetap mempertahankan keaslian dan kemurniannya. Namun, kita tidak bisa menutup mata akan kenyataan bahwa perkembangan zaman juga membawa pengaruh yang tidak bisa dielakkan.
Sebagai masyarakat modern, kita perlu melihat perkembangan ini sebagai upaya untuk melestarikan tari Jawa. Dengan menggabungkan elemen-elemen modern ke dalam tari Jawa, kita dapat menarik minat generasi muda untuk turut melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Dalam konteks ini, para penari dan penggiat seni Jawa perlu diapresiasi atas upaya mereka dalam memadukan tradisi dan modernitas dalam tari Jawa. Mereka tidak hanya menjadi pengemban dan pewaris budaya, namun juga sebagai inovator yang mampu menjaga keaslian tari Jawa sambil tetap mengikuti perkembangan zaman.
Dengan demikian, tari Jawa bukanlah sekadar warisan yang membeku dalam waktu, namun merupakan bagian hidup dan dinamis yang mampu terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Mari kita dukung upaya para seniman dalam menjaga keaslian tradisi tari Jawa, sambil tetap membuka diri terhadap pengaruh-pengaruh kontemporer yang bisa membawa tari Jawa ke tingkatan yang lebih tinggi.