Tarif mobil listrik UE terhadap Cina akan menaikkan harga

Sebuah mobil listrik dari merek Tiongkok NIO dan mobil dari Porsche dengan mesin pembakaran terparkir di tempat parkir. Negara-negara Uni Eropa pada hari Jumat membuka jalan untuk tarif tambahan hingga 35,3% pada mobil listrik bertenaga baterai yang diimpor dari Tiongkok, demikian dikatakan oleh diplomat UE kepada dpa. Sebastian Christoph Gollnow/dpa

Pengusaha otomotif Jerman pada hari Sabtu memperingatkan bahwa konsumen bisa menghadapi harga yang lebih tinggi setelah Uni Eropa membuka jalan untuk tarif penalti pada mobil listrik Tiongkok.

Keputusan Jumat itu bisa sangat merusak industri otomotif Jerman, kata Thomas Peckruhn dari Association of Motor Vehicle Trade (ZdK) Jerman.

Tarif UE hingga 35,3% pada mobil listrik bertenaga baterai dari Tiongkok sekarang berpotensi diberlakukan pada awal November, meskipun masih bisa dibatalkan jika Brussel mencapai solusi dengan Beijing di meja perundingan.

Jerman memberikan suara menentang langkah tersebut, yang menurut Peckruhn dapat lebih merusak kepercayaan bisnis. Bagi dealer mobil yang telah berinvestasi dalam merek Tiongkok, tarif tersebut akan merusak persaingan, katanya.

Peckruhn juga menyoroti kemungkinan besar adanya reaksi balik dari Tiongkok, yang bisa mempengaruhi semua ekspor kendaraan yang tidak diproduksi di Tiongkok dan melemahkan produsen dan pemasok berbasis di Jerman.

“Tarif penalti bukanlah solusi bagi perdagangan global yang adil,” katanya.

Pengusaha otomotif Jerman, yang meliputi merek seperti Volkswagen, BMW, dan Mercedes, umumnya menentang tarif tersebut karena mereka telah berinvestasi di pasar Tiongkok dan sangat mengandalkan penjualan di sana.

Keputusan UE datang ketika Association of the Automotive Industry (VDA) Jerman memperingatkan bahwa penjualan mobil listrik di Jerman diperkirakan akan anjlok 29% pada 2024.

Menurut VDA, alasan utama penurunan tersebut adalah penghentian subsidi mobil listrik pemerintah tahun lalu.

Winfried Hermann, menteri transportasi di negara bagian Jerman barat daya Baden-Württemberg – yang merupakan rumah bagi perusahaan seperti Mercedes-Benz, Porsche, Bosch, dan Audi – menyebut langkah tersebut “merugikan bagi iklim dan ekonomi fatal” karena akan lebih meningkatkan harga mobil listrik.