Prof Susan Davis terkejut melihat namanya di situs web sebuah klinik menopause telehealth di Australia yang menawarkan produk yang ia anggap “sangat tidak pantas” dan “menyesatkan para wanita”.
Namun, Davis dalam keterangan yang diberikan kepada berbagai media, termasuk media Indonesia yang juga meliputnya, mengatakan bahwa penggunaan namanya dan kutipan yang menyertainya tanpa izin dari dirinya semakin hari semakin meningkat, yang menunjukkan bahwa dia mendukung terapi hormon menopause yang disesuaikan yang dijual tersebut.