Tingkat kematian meningkat di antara jemaah haji yang terkena panas ekstrim Hajj yang terbukti

Jumlah korban tewas yang terkonfirmasi di antara jemaah Muslim yang terkena suhu panas yang meroket selama ibadah tahunan haji di Arab Saudi terus meningkat pada hari Jumat.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa 75 jemaah haji Yordania meninggal karena heatstroke, sementara Kementerian Urusan Agama Tunisia mencatat korban negara Afrika Utara itu sebanyak 49.

Ratusan warga Mesir dilaporkan meninggal, berdasarkan laporan yang belum dikonfirmasi, namun Kairo belum merilis jumlah resmi.

Mesir mengatakan telah mengirim tim konsuler untuk mengumpulkan informasi tentang warga Mesir di rumah sakit di Mekah dan tempat suci terdekat.

Sekitar akhir pekan ini, Iran mengatakan 11 warganya termasuk di antara yang tewas dan Senegal mengonfirmasi tiga orang telah meninggal.

Suhu di Mekah dan tempat suci terdekat lainnya mencapai sekitar 50 derajat Celsius hingga hari terakhir ibadah.

Pemerintah Arab mengatakan bahwa sebagian besar jemaah yang meninggal tidak terdaftar dengan otoritas yang bersangkutan dan melakukan perjalanan dengan visa turis, yang membuat lebih sulit untuk melacak mereka.

Sebanyak 1,8 juta jemaah mengikuti ibadah haji tahun ini. Ibadah haji adalah salah satu dari lima pilar Islam.

Jemaah Muslim melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah, tempat suci terpenting Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah, selama ibadah haji. Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk ibadah haji tahunan, salah satu dari lima pilar Islam yang harus dilaksanakan oleh semua Muslim dewasa setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah ini dilaksanakan pada bulan terakhir dalam kalender Islam. -/Saudi Press Agency/dpa