Topan Tropis Shanshan Menggenangi Jepang, Meningkatkan Risiko Banjir dan Tanah Longsor

Otoritas di Jepang bersiap menghadapi risiko tanah longsor dan banjir pada Jumat, saat Topan Shanshan perlahan bergerak ke daratan, setelah membasahi sebagian negara dengan curah hujan rekor selama tiga hari.

Para peramal memprediksi hujan lebat selama beberapa hari ke depan dari topan tersebut, yang mendarat pada Kamis sebagai topan terkuat yang melanda Jepang tahun ini. Topan ini memiliki kecepatan angin maksimum sebesar 46 mil per jam pada Jumat, menurut Pusat Peringatan Topan Gabungan Angkatan Laut Amerika Serikat, yang menurunkan status Shanshan menjadi topan tropis pada Kamis.

Topan yang melemah bergerak ke arah timur pada Jumat pagi, meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir di lebih banyak bagian negara. Badan Meteorologi Jepang pada Jumat mengeluarkan peringatan banjir dan tanah longsor di dua puluh empat prefektur, termasuk Tokyo dan beberapa hingga Iwate, di timur laut.

Banyak bagian Jepang diperkirakan akan menerima tambahan 6 inci hujan pada Jumat, demikian para peramal mengatakan. Kecepatan lambat Shanshan sekitar 2 mph berarti bahwa suatu daerah bisa menerima hujan lebat selama beberapa hari.

Topan diharapkan kehilangan kekuatannya saat bergerak ke timur laut menuju Osaka, sekitar di tengah Jepang, sebelum menghilang menjadi depresi tropis pada akhir pekan.

Shanshan telah membawa hampir tiga kaki hujan ke bagian Kyushu, pulau utama Jepang yang paling selatan. Kota Odawara, barat daya Tokyo, menerima sekitar satu kaki hujan pada Kamis, hampir dua kali lipat rata-rata untuk seluruh bulan Agustus, kata para meteorolog.

Tanah longsor mengubur sebuah rumah barat daya Tokyo pada Selasa, dan jalan serta lahan pertanian terendam di banyak bagian Jepang. Angin kencang dari topan meruntuhkan pohon di Tokyo dan di sebagian Kyushu, di mana beberapa bangunan rusak parah.

Topan telah menyebabkan setidaknya empat orang tewas dan melukai lebih dari 100 orang, laporan penyiar publik Jepang, NHK, pada Jumat. Setidaknya dua orang hilang. Lebih dari empat juta orang berada di bawah perintah evakuasi pada Kamis. Di Kyushu, hampir 100.000 rumah tangga tanpa listrik.

Banyak toko dan sekolah umum tutup, dan layanan pos terganggu di beberapa prefektur. Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan banyak penerbangan yang dijadwalkan untuk hari Jumat di puluhan bandara sepanjang jalur topan.

Layanan di rute kereta cepat Shinkansen dihentikan selama dua hari kedua di sebagian besar Kyushu, dan di banyak jalur kereta yang menghubungkan kota-kota besar di Jepang bagian barat, termasuk Osaka, Kyoto, dan Hiroshima.