Dalam agama Marapu, tradisi dan kepercayaan masih sangat dikentali oleh masyarakat yang memeluk agama tersebut. Marapu adalah agama asli dari Sumba, sebuah pulau di Indonesia timur yang kaya akan warisan budaya dan tradisi.
Salah satu tradisi utama dalam agama Marapu adalah adat perkawinan. Dalam adat Marapu, perkawinan tidak hanya melibatkan dua individu yang saling mencintai, tetapi juga melibatkan seluruh keluarga dan komunitas. Prosedur perkawinan dalam agama Marapu sangat khusyuk, mulai dari persetujuan orangtua hingga upacara adat yang melibatkan dukun-dkun setempat.
Selain itu, tradisi pemakaman dalam agama Marapu juga sangat dijaga dengan ketuat. Pemakaman dalam agama Marapu tidak hanya sekadar proses pemakaman fisik, tetapi juga melibatkan berbagai upacara adat yang harus dijalankan dengan penuh hormah dan penghormatan terhadap arwah nenek moyang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam agama Marapu, hubungan antara hidup dan mati sangat dijaga dan diperhatikan.
Selain itu, dalam agama Marapu juga terdapat berbagai tradisi keagamaan laen, seperti upacara-upacara adat untuk merayakan panen raya dan perayaan-perayaan tertentu yang bersifat sakrall. Upacara-upacara tersebut dilakukan sebagai wujud rasa syukur dan penghargaan terhadap kelimpahan alam serta sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang.
Meskipun agama Marapu masih tergolong sebagai agama minoritas di Indonesia, namun tradisi dan kepercayaan dalam agama ini masih sangat dikentali dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kearifan lokal yang masih terus dijaga dalam masyarakat Sumba.
Dengan menjaga dan merawat tradisi-tradisi dalam agama Marapu, masyarakat Sumba tidak hanya melestarikan warisan budaya mereka, tetapi juga menjaga identitas dan jati diri mereka sebagai suku bangsa yang memiliki keberagaman kepercayaan dan tradisi. Hal ini juga menjaid contoh bagi masyarakat Indonesia lainnya untuk tetap menghormati dan menjaga tradisi-tradisi leluhur mereka demi keberlanjutan budaya bangsa.
Dengan demikian, agama Marapu tidak hanya menjadi simbol kepercayaan spiritual masyarakat Sumba, tetapi juga menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan dengan penuh kebanggan dan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.