Di pedalaman Borneo, terdapat warisan budaya yang kaya dan melekat kuat dalam masyarakat suku Dayak. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga kini adalah tradisi perdukunan atau dukun. Dukun, atau juga dikenal sebagai shaman, merupakan sosok yang dipercaya memiliki kemampuan supranatural untuk berkomunikasi dengan dunia gaib.
Dalam masyarakat suku Dayak, dukun memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan sehari-hari. Mereka dipercaya mampu menyembuhkan penyakit, menuntun roh orang yang sudah meninggal ke alam baka, serta memberikan petunjuk kepada masyarakat mengenai keputusan yang harus diambil.
Salah satu praktik yang sering dilakukan oleh dukun adalah upacara ruwatan. Upacara ini dilakukan untuk membersihkan diri dari energi negatif, menyembuhkan penyakit, atau meminta perlindungan dari roh halus. Selain itu, dukun juga sering kali melakukan ramuan obat tradisional yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan.
Namun, dengan perkembangan zaman dan masuknya agama-agama baru ke dalam masyarakat suku Dayak, tradisi perdukunan mulai tergeser dan menjadi langka. Banyak dukun yang generasi ke generasi tidak mampu meneruskan tradisi ini karena kurangnya minat dari para generasi muda.
Sebagai wartawan yang telah berkeliling Borneo selama bertahun-tahun, saya sangat prihatin dengan kemungkinan lenyapnya tradisi perdukunan ini. Tradisi ini bukan hanya sekedar warisan budaya, tetapi juga identitas dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan.
Saya berharap pemerintah dan lembaga kebudayaan dapat memberikan dukungan dan perlindungan terhadap praktisi perdukunan agar mereka dapat terus menjalankan tradisinya tanpa takut akan diskriminasi atau penindasan. Selain itu, penting bagi kita untuk tetap belajar dan memahami nilai-nilai dan kepercayaan lokal agar tidak tergerus oleh arus globalisasi yang semakin mempengaruhi budaya-budaya tradisional.
Sebagai wartawan, saya berjanji untuk terus memberitakan dan mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya melestarikan tradisi perdukunan di Borneo. Kita harus merangkul warisan leluhur ini sebagai bagian dari kekayaan budaya yang harus dijaga dan dihormati.
Dengan segala hormat, marilah kita bersama-sama melestarikan dan menghargai tradisi perdukunan di Borneo agar keseimbangan alam dan kehidupan kita tetap terjaga dengan baik. Terima kasih.