Turbulensi parah melukai lebih dari 30 orang, memaksa pesawat Air Europa untuk dialihkan ke Brasil

Lebih dari 30 penumpang terluka dalam penerbangan Air Europa dari Spanyol ke Uruguay selama turbulensi yang disebut penumpang sebagai “mengerikan” dan disamakan dengan “film horor.”

Pesawat tujuan Montevideo dialihkan ke Natal di timur laut Brasil karena turbulensi kuat, demikian pernyataan maskapai tersebut. “Pesawat telah mendarat dengan normal dan mereka yang mengalami berbagai jenis luka sedang dirawat,” tambahnya.

Lebih dari 30 penumpang dirawat karena luka, kata lembaga kesehatan setempat dalam sebuah pernyataan. Tim mereka, tambah pernyataan tersebut, berkoordinasi dengan konsulat dan perwakilan negara penumpang yaitu Spanyol, Uruguay, Israel, Jerman, dan Bolivia. Maskapai tidak langsung merespon permintaan komentar mengenai jenis luka yang diderita oleh penumpang.

Visual yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerusakan pada kompartemen atas, panel, dan kursi Boeing 787-9 Dreamliner. Penumpang yang berbicara dengan media lokal menggambarkan adegan yang mengerikan ketika pesawat mulai turun.

Seperti “film horor,” kata salah satu penumpang kepada surat kabar El Observador Uruguay. Mereka yang tidak mengenakan sabuk pengaman dilemparkan ke udara, beberapa menabrak atap, lapor surat kabar tersebut.

“Sensasinya mengerikan, merasa seperti sedang jatuh dan bahwa tidak akan pernah berakhir. Dan Anda sadar bahwa Anda sedang jatuh dengan kecepatan yang tak terhitung. Dan Anda merasa seperti itu akan berakhir di sana, bahwa Anda akan mati,” kata penumpang lain kepada surat kabar tersebut.

Penerbangan Air Europa dari Spanyol ke Uruguay melakukan pendaratan darurat di Natal, Brasil, pada 1 Juli setelah mengalami turbulensi kuat. (Video: Reuters)

“Pilot meminta kami untuk mengencangkan sabuk pengaman karena mungkin ada turbulensi. Mereka mengatakan kepada kami bahwa ini merupakan situasi yang tidak mereka bisa prediksi di radar,” kata penumpang Larissa Gutierrez kepada Novo Noticias, sebuah media Brasil.

Turbulensi bisa terjadi secara tiba-tiba, demikian Federal Aviation Administration, dan bisa disebabkan oleh tekanan atmosfer, jet streams, udara di sekitar gunung, front cuaca dingin atau hangat, atau badai petir. Mengenakan sabuk pengaman dan mendengarkan pengumuman keselamatan penerbangan bisa mengurangi risiko cedera selama turbulensi, kata lembaga tersebut.

Cedera akibat turbulensi relatif jarang terjadi, menurut data FAA. Pada tahun 2022, 17 orang mengalami cedera turbulensi yang serius; pada tahun 2021, ada enam, kata FAA.