Seorang pejabat pemerintah teratas dituduh perusahaan berbasis AS menghalangi posting belasungkawa atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Turki telah memblokir akses ke Instagram, otoritas komunikasi nasional mengatakan, setelah pejabat pemerintah teratas mengecam platform media sosial itu karena "sensor" konten terkait Hamas.
***Komunikasi BTK mengumumkan pemblokiran tersebut pada Jumat, tanpa memberikan penjelasan atas keputusan tersebut atau menyebutkan durasi pemblokiran tersebut.
Dalam sebuah langkah yang mengikuti komentar pada hari Rabu oleh direktur komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, yang mengkritik platform milik Meta karena apa yang dia sebut keputusan platform tersebut untuk memblokir posting belasungkawa atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
“Ini adalah sensor, secara murni,” tulis Altun di X, mencatat bahwa Instagram tidak mengutip pelanggaran kebijakan apa pun untuk keputusannya memblokir konten tersebut.
“Kami akan terus memperjuangkan kebebasan berekspresi melawan platform ini, yang secara berulang kali menunjukkan bahwa mereka melayani sistem eksploitasi dan ketidakadilan global,” kata Altun.
“Kami akan selalu berdiri di samping saudara-saudara Palestina kami setiap kesempatan dan di setiap platform,” katanya.
Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas dan sekutu dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan pengawalnya tewas di Tehran pada hari Rabu. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, yang belum mengomentari serangan tersebut.
Menurut media Turki, ada lebih dari 50 juta pengguna yang mendaftar di Instagram di Turki, dari total populasi 85 juta.