Pada hari Selasa, Turki menuduh Israel bertujuan untuk menduduki Lebanon dengan serangan daratnya. “Dewan Keamanan PBB harus menegakkan hukum internasional dan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap serangan ini yang bertujuan untuk menduduki Lebanon,” tulis Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan. Ia mengatakan serangan itu “usaha invasi ilegal,” yang “menargetkan keamanan dan stabilitas di wilayah dan di luar” dan “kemungkinan akan memicu gelombang migrasi baru dan memberi peluang kepada ekstremis di seluruh dunia.” Pasukan darat Israel maju ke selatan Lebanon pada Selasa pagi di serangan darat pertama negara itu ke negara tetangganya sejak perang tahun 2006. Diberi nama Panah Utara, serangan ini ditujukan pada milisi Syiah Lebanon, Hezbollah. Menurut agensi berita pemerintah Turki Anadolu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutkan bahwa Israel juga akan menargetkan Turki: “Setelah Palestina dan Lebanon, pimpinan Israel akan menargetkan negara kita.” Dia tidak membawa bukti rencana semacam itu oleh pemerintah Israel. Tank-tank Israel berkumpul di sepanjang perbatasan Israel-Liban. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memulai “serangan darat terarah berdasarkan intelijen yang tepat,” kata IDF dalam sebuah pos di platform media sosial X. “Sasaran-sasaran ini berada di desa-desa dekat perbatasan dan merupakan ancaman langsung bagi komunitas Israel di utara Israel.” Ilia yefimovich/dpa