Ukraina bersumpah ‘tidak akan pernah menyerah’ ketika perang mencapai hari ke-1.000

Ukraina udah ngomong bahwa gak bakal nunduk ke agresi Rusia saat lebih dari 1,000 hari sejak Kremlin mulai invasi penuh ke negara itu.

“Ukraina gak akan pernah menyerah ke penjajah, dan militer Rusia bakal dihukum karena melanggar hukum internasional,” kata kementerian luar negeri selasa lalu.

Zelensky bakal bicara di depan sidang khusus Parlemen Eropa ketika negara itu merayakan momentum tersebut.

Ada delapan orang, termasuk seorang anak, yang tewas dalam serangan drone di wilayah timurlaut Ukraina Sumy semalem, di mana 89 orang juga tewas dalam serangan terpisah pada hari Minggu.

Serangan drone ke sebuah gedung hunian di kota kecil Hlukhiv melukai 12 orang termasuk dua anak, kata polisi nasional Ukraina.

Presiden Zelensky nulis di X bahwa gedung itu adalah asrama di sekolah lokal.

“Rusia terus menakuti wilayah perbatasan kita,” tulis Zelensky.

Dalam video yang dibagikan oleh presiden, petugas darurat terlihat menyaring reruntuhan saat mereka terus mencari korban selasa pagi.

Zelensky bilang serangan itu mengkonfirmasi bahwa Putin “mau perang terus berlanjut, dia gak tertarik ngomongin perdamaian”.

Dia bakal bicara di depan anggota Parlemen Eropa melalui videolink dari Kyiv selasa ini, 1,000 hari setelah invasi penuh Rusia ke negara itu tanggal 24 Februari 2022.

Ini menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden untuk memberi Izin Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang Rusia hari Senin.

Media lokal sebelumnya melaporkan Zelensky juga bakal merilis “rencana ketahanan internal” ke parlemen Ukraina selasa ini.

Komandan militer negara itu menulis di Telegram bahwa negara itu sudah menghadapi 1,000 hari “pertempuran sangat kompleks, sengit untuk eksistensi kita” dan “menghancurkan musuh”.

“Di parit-palit beku daerah Donetsk dan di stepa terbakar daerah Kherson di bawah hujan granat, serbuan, dan meriam anti-pesawat – kita berjuang untuk hak hidup.”

Dia menambahkan: “Setiap malam gelap, bahkan kalau ada seribu Malam, selalu berakhir dengan fajar.”

Selasa ini, Kremlin menyetujui doktrin nuklir yang diperbarui – yang bilang bahwa segala agresi dari negara non-nuklir, jika didukung oleh kekuatan nuklir, akan dianggap sebagai serangan bersama terhadap Rusia.

Doktrin itu bilang Rusia bisa menggunakan senjata nuklir dalam kasus ancaman kritis terhadap kedaulatannya, bahkan kalau hanya dengan senjata konvensional, serangan pada Belarus, atau peluncuran masif pesawat militer, rudal jelajah, drone, atau kendaraan udara lainnya melintasi batas Rusia.

Sebelas anak termasuk di antara mereka yang tewas oleh serangan Rusia terpisah di Sumy akhir hari Minggu, yang menyebabkan listrik di kawasan itu dimatikan dan lebih dari 400 orang dievakuasi.

Rudal dan drone Rusia juga menargetkan struktur kekuatan di seluruh Ukraina hari Minggu, menewaskan minimal 10 orang dan menyebabkan pemadaman listrik.

Kepala urusan luar negeri UE Josep Borrell Fontelles juga bilang selasa ini UE terus mendukung Ukraina, tapi butuh “melakukan lebih dan lebih cepat”.

“Uni Eropa bakal terus maju mendukung untuk membantu meraih kemenangan bagi Ukraina dan membawa perdamaian ke benua kita,” kata dia dalam video yang dibagikan di X.

“Sejarah bakal menilai kita berdasarkan tindakan dan reaksi kita,” tulis keterangan.

Presenter saluran TV Berita Bersatu Ukraina, diluncurkan di awal invasi untuk menyediakan informasi tentang perang, bilang negara itu “tetap kuat – meskipun tekanan di garis depan, kerusakan sistem energi, dan serangan terus menerus”.

Gerakan Biden mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh buatan AS disambut sebagai langkah yang bisa memperbaiki keseimbangan antara kekuatan kedua negara.

Diketahui bahwa Ukraina hanya diberi izin untuk menggunakan rudal itu untuk membela pasukannya di wilayah Kursk Rusia, di mana Kyiv meluncurkan serangan mendadak pada Agustus dan serangan dari pasukan Rusia dan Korea diharapkan dalam beberapa hari.

Tinggalkan komentar