Ukraina merilis rekaman resmi pertama dari peluru kendali Storm Shadow yang menghancurkan dalam pertempuran.

Ukraina membagikan rekaman pesawatnya meluncurkan rudal Storm Shadow.
Rekaman rudal jarak jauh yang sangat kuat itu dalam aksi sangat jarang ditemui.
Storm Shadow diberikan kepada Ukraina oleh Inggris dan Prancis (yang menyebutnya sebagai rudal SCALP).
Ukraina merilis video resmi pertamanya tentang penggunaan rudal Storm Shadow Barat dalam pertempuran.
Pasukan udara Ukraina pada hari Minggu membagikan rekaman yang merayakan ulang tahun ke-20 mereka.
Di dalam klip itu terdapat visual dari Storm Shadow diluncurkan dari jet, dan kemudian terbang melintasi langit.
Anda dapat menonton video di sini:
Video tersebut menunjukkan satu rudal dengan bendera Inggris dan satu dengan merek Prancis, menggunakan nama alternatif untuk rudal tersebut, SCALP, yang umum digunakan di Prancis.
Media Ukraina Defense Express melaporkan bahwa ini adalah video pertama yang menunjukkan Storm Shadows dikerahkan dalam pertempuran langsung.
Ia mengatakan bahwa mereka ditunjukkan ditembakkan dari Su-24, salah satu jenis jet yang digunakan Ukraina untuk membawa rudal tersebut.
Business Insider tidak dapat segera memverifikasi klaim tersebut, tetapi rekaman mereka dalam aksi sangat jarang.
Video 2015 oleh pembuat rudal, MBDA, menunjukkan Storm Shadows dalam aksi tetapi tidak merinci apakah rekaman itu menunjukkan skenario uji coba atau perang nyata.
Militer Ukraina juga menyebutnya sebagai video resmi pertama yang menangkap peluncuran langsung rudal tersebut.
Storm Shadows adalah rudal jelajah yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis.
Kedua negara telah memberikan Ukraina rudal tersebut dan Inggris adalah negara pertama yang memberikan Ukraina rudal jelajah ketika memberikan Kyiv Storm Shadows pertama pada Mei 2023.
Ukraina telah menggunakannya untuk serangan jauh, termasuk serangan di mana rudal-rudal tersebut tampaknya digunakan untuk mengenai markas Angkatan Laut Laut Hitam Rusia di Krimea, semenanjung Ukraina yang diduduki Rusia pada 2014.
Rekaman dalam video oleh pasukan udara Ukraina tampaknya menunjukkan serangan tersebut.
Baca artikel asli di Business Insider