Sedikitnya 143 anak-anak dan pemuda Palestina tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir, kata Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada hari Senin. UNICEF menyatakan bahwa angka tersebut merupakan peningkatan sebesar 250% dibandingkan sembilan bulan sebelumnya, di mana 41 anak Palestina tewas. Dua anak Israel juga tewas di Tepi Barat akibat kekerasan terkait konflik dalam sembilan bulan terakhir. UNICEF juga menyebutkan bahwa 440 pemuda Palestina mengalami luka akibat amunisi hidup.
“Selama bertahun-tahun, anak-anak yang tinggal di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, telah terpapar kekerasan yang mengerikan,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell. “Situasi ini telah memburuk secara signifikan, sejalan dengan eskalasi pertempuran di Gaza. Kami sering mendengar tuduhan bahwa anak-anak Palestina ditahan ketika pulang ke rumah dari sekolah, atau ditembak saat berjalan di jalan. Kekerasan harus segera dihentikan.”
Situasi di Tepi Barat memburuk secara dramatis sejak dimulainya perang Gaza, yang pecah sebagai respons terhadap pembantaian Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober. Sejak saat itu, lebih dari 550 orang Palestina tewas dalam operasi militer Israel, konfrontasi, atau akibat serangan mereka sendiri di Tepi Barat, menurut pejabat kesehatan. Kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina juga meningkat selama periode ini. Seorang Palestina yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al Aqsa Martyrs untuk perawatan setelah serangan Israel di kamp Nuseirat, di Deir al Balah. Ali Hamad/APA Images melalui ZUMA Press Wire/dpa