Dewan Universitas Howard, sebuah universitas sejarah hitam di Washington DC, telah memutuskan untuk mencabut gelar kehormatan Sean “Diddy” Combs.
Kebijakan ini diumumkan setelah CNN mempublikasikan video CCTV produser musik hip-hop itu memukul mantan kekasihnya di lorong hotel.
Dalam pernyataan Jumat, universitas tersebut mengatakan bahwa “perilaku yang tertangkap dalam video yang baru dirilis tersebut sangat tidak sesuai dengan nilai dan keyakinan inti Universitas Howard sehingga dia dianggap tidak layak lagi memegang kehormatan tertinggi lembaga tersebut.”
Rapper tersebut meminta maaf setelah video tentang serangan terhadap penyanyi Cassandra “Cassie” Ventura dirilis bulan lalu.
“Saya merasa jijik saat melakukannya. Saya masih merasa jijik sekarang,” kata Bapak Combs dalam pernyataannya.
“Saya mencari bantuan profesional. Saya mulai terapi, pergi ke rehabilitasi. Saya harus memohon belas kasihan dan kasih karunia Tuhan. Saya sangat menyesal.”
Universitas Howard memberikan gelar pada Bapak Combs pada tahun 2014. Universitas tersebut mengatakan dalam pernyataannya bahwa juga akan mengakhiri beasiswa yang bernama lengkapnya serta mengakhiri persetujuan hadiah 2016 dengan rapper tersebut.
Persetujuan tersebut adalah sumbangan sebesar $1juta yang ia berikan melalui yayasan pribadinya.
Yayasan Sean Combs tidak menanggapi permintaan komentar.
Dalam pernyataannya, universitas mengatakan bahwa nama Bapak Combs akan dihapus dari semua dokumen yang mencantumkan penerima gelar kehormatan.
“Universitas ini teguh dalam penolakannya terhadap semua bentuk kekerasan interpersonal,” ujar pernyataan tersebut.
Empat wanita, termasuk mantan pasangannya yang lama, Nyonya Ventura, telah mengajukan gugatan terhadap musisi tersebut dengan tuduhan pelecehan seksual dan fisik.
Gugatan Nyonya Ventura diselesaikan pada bulan November, sementara Bapak Combs telah membantah semua tuduhan pelecehan seksual.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada bulan Desember, Bapak Combs membela diri terhadap apa yang ia sebut sebagai “tuduhan yang menjijikkan” yang dibuat oleh “individu yang mencari uang dengan cepat”.
“Biarkan saya sangat jelas: Saya tidak melakukan hal-hal mengerikan yang dituduhkan,” kata dia, menambahkan bahwa dia akan berjuang untuk membersihkan namanya.
Pada Maret, agen federal melakukan razia di dua rumah yang dimiliki oleh bintang tersebut “sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung” terkait perdagangan seks.
Pengacaranya menyebut tindakan ini sebagai “serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan “penggunaan kekuatan tingkat militer yang berlebihan,” serta mempertahankan keabsahan kliennya.