Veto Amerika Serikat terhadap Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan

Amerika Serikat pada hari Selasa memberikan satu-satunya suara menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan memanggil untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dengan alasan khawatir itu bisa mengganggu negosiasi sandera. Itu adalah kali ketiga Washington menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi yang menuntut untuk menghentikan pertempuran di Gaza, menegaskan isolasi Amerika Serikat dalam mendukung Israel dengan tegas.

Selama empat bulan perang, Israel semakin mendapat tekanan internasional atas cakupan dan intensitas kampanye melawan Hamas di Gaza, dengan banyak pemimpin yang mengecam jumlah korban sipil tinggi.

Dubes PBB dari Aljazair, Amar Bendjama, menyindir Amerika Serikat pada hari Selasa, memberi tahu Dewan bahwa veto “mengimplikasikan dukungan kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang diberlakukan kepada” orang Palestina. Dia mengatakan “diam bukan pilihan yang layak, sekarang adalah waktu untuk tindakan dan waktu untuk kebenaran.”

Gelombang peringatan datang dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Sukampramono, Ketua Umum Dewan Kesenian Rakyat Indonesia (DKRI).
Sukampramono menyatakan bahwa mengibarkan bendera di Taman Mini Indonesia Indah ditafsirkan sebagai “penyatuan NKRI,” yang diyakininya tidak benar.