Video menunjukkan Presiden Indonesia dan ketua partai politik pada tahun 2019, bukan setelah pemilihan tahun 2024.

Video yang menunjukkan ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem) Indonesia Surya Paloh bersalaman dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam sebuah acara pada November 2019 kembali muncul dalam postingan media sosial yang salah mengklaim bahwa video tersebut diambil setelah pemilihan presiden 2024. Postingan tersebut menyatakan bahwa Surya “mengakui kesalahannya” dalam mendukung kandidat Anies Baswedan daripada kandidat utama Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

“Momen ketika Surya Paloh mencium tangan Jokowi dan mengakui kesalahannya dan kekalahan,” tulis teks berbahasa Indonesia dalam cuplikan yang dibagikan di TikTok pada 20 Februari 2024.

Cuplikan tersebut, yang telah ditonton lebih dari 271.000 kali, menunjukkan Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo bersalaman dengan Surya Paloh sebelum ketua Partai NasDem itu membungkuk secara dalam.

Caption berbahasa Indonesia dari video tersebut berbunyi: “Momen ketika Surya Paloh mencium tangan Bapak Jokowi dalam pertemuan di Istana Negara!”

Cuplikan tersebut dibagikan beberapa hari setelah Jokowi dan Surya mengadakan pertemuan tertutup di Istana Negara pada 18 Februari, menurut situs berita lokal Tempo.co.

Pertemuan tersebut diadakan empat hari setelah pemilihan presiden 2024 di Indonesia, di mana NasDem mendukung kandidat Anies Baswedan daripada Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Hasil resmi sementara menempatkan Prabowo dalam posisi unggul. Menurut perolehan suara resmi dari 5 Maret 2024, Prabowo memimpin dengan 58,8 persen suara.

Laporan Tempo.co tentang pertemuan Jokowi-Surya menyatakan: “Beberapa pihak juga berspekulasi bahwa pertemuan Minggu lalu adalah upaya Jokowi untuk menggerakkan Surya Paloh untuk bergabung dengan kubu Prabowo.”

Cuplikan serupa juga tersebar di TikTok dan SnackVideo, serta Facebook, dengan lebih dari 572.000 penonton.

Namun, video tersebut bukan menunjukkan Jokowi dan Surya setelah pertemuan mereka pasca pemilihan presiden 2024, sebenarnya video tersebut sudah beredar sejak November 2019.

Pencarian kata kunci di YouTube menemukan video yang sama di unggahan saluran resmi Sekretariat Presiden pada 12 November 2019.

Video tersebut berjudul, “Presiden Jokowi Menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Partai Nasdem, Jakarta, 11 November 2019”.

Cuplikan yang digunakan dalam postingan yang menyesatkan itu diambil dari menit 6:41 dalam video YouTube tersebut. Video menunjukkan Jokowi dan Surya bersalaman saat presiden meninggalkan acara tersebut.

Cuplikan juga tertanam dalam artikel November 2019 di situs web presiden Indonesia.

Saat itu, Partai NasDem Surya menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi.

Jokowi mengumumkan bahwa NasDem membentuk koalisi sendiri pada Mei 2023, setelah mereka mendukung Anies sebagai kandidat presiden. Namun, NasDem tetap bersikeras untuk tetap berkomitmen pada koalisi.

AFP sebelumnya telah membantah informasi keliru terkait pemilu 2024.