Tangkapan layar dari pos palsu
Pos palsu muncul setelah pemerintah mengumumkan kampanye nasional untuk “menghapus ekstremisme dan terorisme dari negara” yang disebut Operasi Azm-e-Istehkam (tautan terarsipkan).
Keputusan itu diambil saat Pakistan menghadapi lonjakan serangan militan setelah Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah pada November 2022.
TTP adalah kelompok militan yang aktif di bagian barat laut Pakistan dan secara rutin menargetkan pasukan keamanan.
Video tersebut telah dibagikan bersamaan dengan klaim serupa di X, Facebook, dan TikTok.
Sebagian pengguna media sosial nampaknya percaya bahwa video tersebut asli.
“Dia harus dituntut, dia mencela Angkatan Darat Pakistan, kita tidak dapat mentolerir penghinaan terhadap angkatan kami,” kata seorang pengguna.
“Analisis cemerlang Khawaja Asif tentang Angkatan Darat Pakistan yang pengecut,” kata pengguna lain.
Namun, audio klip tersebut dimanipulasi. Sebenarnya Asif sedang mengkritik partai oposisi dalam video asli.
Operasi militer
Pencarian kata kunci di YouTube mengarah ke video yang dipublikasikan di akun resmi YouTube Majelis Nasional Pakistan pada 23 Juni.
Deskripsi video tersebut menyatakan bahwa video tersebut menunjukkan perdebatan anggaran umum di majelis rendah parlemen Pakistan.
Pada menit 1:09:37, Asif terdengar menyoroti oposisi politik, terutama Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) dan partainya yang bersekutu, Dewan Sunni Ittehad (SIC), karena tidak mendukung kampanye Azm-e-Istehkam (tautan terarsipkan).
“Mereka melakukan protes terhadap para syuhada. Mereka memprotes Angkatan Darat Pakistan yang berkorban melawan terorisme. Sampai hari ini mereka belum mencabut diri dari sikap 9 Mei dan tetap berpegang teguh pada itu,” kata Asif.
Berikut adalah perbandingan tangkapan layar video dalam pos palsu (kiri) dan rekaman dari akun YouTube Majelis Nasional (kanan):
–
Perbandingan tangkapan layar video dalam pos palsu (kiri) dan rekaman dari akun YouTube Majelis Nasional (kanan)
Terdapat suara teriakan di latar belakang saat Asif berbicara, yang tidak terdengar dalam pos palsu. Audio dalam video pos palsu juga tidak selaras dengan gerakan bibir Asif.
Asif tidak mengkritik militer dalam pernyataannya.
Partai oposisi Pakistan telah mengungkapkan kekhawatiran terhadap operasi Azm-e-Istehkam dan menuntut agar parlemen pertama-tama diberi kepercayaan sebelum diluncurkan operasi militer seperti itu, menurut laporan media lokal (tautan terarsipkan).