Virginia bersiap untuk membatasi penggunaan ponsel di sekolah, bergabung dengan daftar negara bagian lain yang melarang atau membatasi penggunaan perangkat di sekolah, dengan alasan kekhawatiran tentang siswa yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
Gubernur Virginia, Glenn Youngkin, menandatangani perintah eksekutif pada hari Selasa untuk mendirikan kelas “bebas ponsel” di semua sekolah negeri Virginia K-12.
Perintah Eksekutif 33 mengharuskan Departemen Pendidikan negara bagian untuk bermitra dengan pihak lain untuk menetapkan pedoman untuk membatasi ponsel di kelas sekolah K-12 pada musim gugur, yang kemudian akan dilaksanakan pada 1 Januari 2025.
Perintah eksekutif menyoroti kekhawatiran kesehatan mental di kalangan remaja, termasuk kecemasan dan depresi, sebagai faktor utama di balik keputusan ini, sebagian akibat dari penggunaan media sosial yang signifikan oleh remaja, rata-rata 4,8 jam per hari menurut laporan American Psychological Association yang diterbitkan pada April. Perintah tersebut juga menyebutkan bahwa siswa yang menggunakan ponsel selama hari sekolah cenderung belajar lebih sedikit dan mendapatkan nilai lebih rendah.
Perintah tersebut menyarankan penggunaan tas atau “locker” ponsel khusus sebagai cara potensial bagi siswa untuk menyimpan ponsel selama hari sekolah. Perintah juga tidak sepenuhnya melarang ponsel dan menetapkan bahwa departemen pendidikan perlu menangani proses untuk orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka dalam situasi darurat dan untuk masalah sehari-hari, seperti barang yang terlupakan dan waktu pengambilan.
Dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan pada bulan Juni, Surgeon Jenderal AS Vivek Murthy mendesak label peringatan pada situs media sosial, mirip dengan label peringatan pada produk tembakau, untuk mengatasi “tantangan kesehatan masyarakat yang mendefinisikan zaman kita”.
Perintah eksekutif Virginia datang satu bulan setelah dewan Distrik Sekolah Bersatu Los Angeles, distrik sekolah terbesar kedua di Amerika Serikat, mengesahkan larangan ponsel pada 18 Juni, yang akan mulai berlaku pada semester musim semi tahun ajaran 2024-2025.
Negara bagian seperti Florida, Indiana, dan Ohio juga telah mengesahkan undang-undang serupa, dan beberapa negara bagian lain sedang mempertimbangkan hal yang sama dengan proposal legislatif yang sedang dipersiapkan.