Pandemi COVID-19 mengganggu kemampuan beberapa orang untuk mendapatkan vaksinasi untuk penyakit menular lainnya, termasuk batuk rejan. Waktu pandemi juga menunjukkan bahwa ada peningkatan kasus batuk rejan dan para pakar khawatir bahwa wabah ini bisa semakin parah di bulan-bulan musim gugur dan musim dingin mendatang. Penyakit ini sangat berbahaya bagi bayi, dengan 1 dari 3 kasus memerlukan rawat inap. Salah satu faktor penyebab penyebaran besar-besaran sekarang mungkin karena adanya penundaan vaksin selama pandemi. Selain itu, masih banyak ketakutan dan pemanggil vaksinasi yang menolak untuk memberikan vaksin pada anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyakit yang dapat membahayakan kesehatan publik.