Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck telah kembali memperingatkan pemerintah Tiongkok tentang konsekuensi ekonomi dari dukungannya terhadap Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Kepentingan keamanan Jerman dan Eropa secara langsung terpengaruh oleh perang Rusia melawan Ukraina, ujar Habeck, yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi Jerman, pada hari Sabtu di Beijing dalam pertemuan dengan perwakilan pemerintah Tiongkok mengenai masalah iklim.
Habeck mengulangi komentar serupa yang dibuatnya pada hari Jumat.
Pihak Tiongkok dipimpin oleh rekan Habeck, Zheng Shanjie, ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) yang berwewenang dalam mengarahkan perkembangan ekonomi Tiongkok.
“Kami akan bertindak secara berbeda dan tentu tidak sekeras ini ketika menganalisis ketergantungan kami pada bahan mentah dan barang teknis jika perang ini atau dukungan Tiongkok untuk Rusia dalam perang ini tidak ada,” tekankan Habeck.
Hal-hal tidak bisa dipisahkan, tambahnya. “Hubungan kita, hubungan langsung kita, telah terpengaruh negatif.”
Dalam sengketa perdagangan mengenai tarif mobil listrik murah Tiongkok, Habeck menekankan pada pihak Tiongkok untuk serius mempertimbangkan temuan dari Komisi Eropa.
Otoritas Brussels menuduh pemerintah Tiongkok memberikan subsidi yang tidak adil dan telah mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi. Tiongkok membalas dengan mengumumkan penyelidikan anti-dumping terhadap produk impor dari Uni Eropa, melibatkan daging babi dan produk-produk turunannya.
Namun, baru pada hari Kamis bahwa Tiongkok menuduh Komisi Eropa memberikan pertanyaan terlalu detail dan jauh dalam penyelidikan subsidi.
Habeck memperingatkan terhadap hambatan perdagangan dan penutupan pasar, tetapi juga terhadap kompetisi yang tidak adil dengan dukungan negara terhadap perusahaan. Baik Jerman maupun Tiongkok tidak akan memiliki kepentingan dalam hal ini, ungkapnya.