Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina sedang bekerja untuk mengembangkan dan membangun peluru kendali jangka panjang sendiri.
Program peluru kendali kita terus menunjukkan momentum yang baik, dan meskipun ini tugas yang menantang, kita secara bertahap mendekati kemungkinan menggunakan peluru kendali kita sendiri, dan tidak hanya mengandalkan peluru kendali yang dipasok oleh mitra kita,” katanya dalam pidato video malamnya.
Katanya Ukraina perlu memikirkan “solusi-solusi kami sendiri, pilihan-pilihan kami sendiri,” meskipun ia mengandalkan dukungan militer Barat untuk melawan pasukan Rusia yang menyerbu.
Program peluru kendali Ukraina tidak dimulai dari nol. Negara itu adalah pusat utama produksi peluru kendali selama era Soviet.
Tipe-tipe baru peluru kendali diperkenalkan setelah dimulainya pertempuran di Ukraina timur antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia pada tahun 2014.
Lebih lanjut, serangan Ukraina menenggelamkan kapal bendera Armada Laut Hitam Rusia, Moskva, pada April 2022. Menurut pernyataan Kiev, peluru kendali dengan jangkauan hampir 300 kilometer yang dibuat di Ukraina menghantam kapal tersebut.
Ukraina tidak diizinkan untuk menggunakan senjata Barat untuk menembak sasaran jauh ke dalam wilayah Rusia, sebagian karena Eropa dan Amerika khawatir hal itu bisa melibatkan mereka dalam perang.
Untuk menghindari larangan ini, Zelensky tidak hanya ingin meningkatkan produksi peluru kendali, tetapi juga merancang peluru kendali dengan jangkauan yang lebih jauh.
Hingga saat ini, Moskow masih memiliki keunggulan yang jelas dalam kekuatan tembakan peluru kendali.