Seorang prajurit Israel yang juga seorang aktor di serial Israel populer “Fauda” di Netflix mengalami luka serius ketika truk yang penuh dengan bahan peledak meledak di daerah Bureij di Gaza Tengah pada hari Senin, menurut pernyataan militer Israel.
Aktor tersebut, Idan Amedi, 35 tahun, yang juga dikenal di Israel sebagai seorang komposer, penulis lagu, dan penyanyi pop, diangkut dengan helikopter ke rumah sakit di Israel, di mana ia menjalani operasi besar untuk mengeluarkan pecahan bom dari tubuhnya. Kondisinya kini membaik dan diperkirakan akan pulih, demikian laporan media berita Israel.
Enam prajurit tewas dalam ledakan truk tersebut dan delapan luka, termasuk Mr. Amedi, kata militer Israel, menambahkan bahwa penyebab ledakan sedang diselidiki.
Dalam “Fauda,” yang telah ditayangkan selama empat musim di Netflix, Mr. Amedi memerankan Sagi Tzur, seorang pendatang baru ke unit kontraterorisme elit Israel yang menyamar ke wilayah Palestina yang diduduki, menggunakan kefasihan para pejuang dalam bahasa Arab dan kepahaman mereka terhadap budaya lokal untuk menyamar dan memburu teroris.
Ketika Israel meluncurkan perang besar-besaran di Gaza sebagai respons terhadap serangan teroris oleh Hamas pada 7 Oktober, penggambaran pertunjukan mengenai konflik Israel-Palestina menjadi lebih mendesak dan anggota pemeran dan kru lain beserta anggota keluarganya dipanggil untuk bertempur. Pada bulan November, seorang produser acara tersebut, Matan Meir, 38 tahun, tewas dalam terowongan yang dipasangi peledak di dekat masjid di Gaza utara.
Mr. Amedi naik daun pada tahun 2010 setelah tampil di acara TV populer Israel “A Star Is Born,” menampilkan lagunya, “The Pain of Warriors,” yang langsung menjadi hit.
Lagu itu ditulis sebagai surat dari seorang prajurit di garis depan kepada kekasihnya, dan mengungkapkan seberapa banyak yang telah ia sembunyikan darinya, “semua mimpi buruk, teriakan, dan darah di seragamnya.”
Mr. Amedi telah bertugas sebagai tentara cadangan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di selatan Israel. Ketika itu, ia menulis di akun Instagramnya bahwa ia akan berhenti tampil atau menyanyi selama setahun untuk tetap bertempur, mengatakan bahwa militer Israel perlu mengambil tindakan untuk melindungi warga Israel di selatan dan utara, di mana serangan lintas batas dengan kelompok militan Lebanon, Hezbollah, meningkat.
“Apa pun selain eliminasi Hamas di Gaza dan pemusnahan Hezbollah di selatan Lebanon merupakan bahaya langsung bagi anak-anak kita,” tulisnya.
Video lain yang diposting di akun Instagramnya menunjukkan Mr. Amedi, yang bertugas di unit teknik tempur, menghitung mundur sebelum meledakkan target dan mendedikasikannya kepada korban 7 Oktober dan dua rekan yang tewas dalam pertempuran. “Kami akan membalaskan darah mereka,” katanya dalam video.
Gabby Sobelman memberikan laporan.