Badan pengawas internet Australia telah menarik kembali kasus pengadilan terhadap platform media sosial X milik Elon Musk, kata komisioner eSafety Julie Inman-Grant pada hari Rabu. Australia ingin memaksa X untuk menghapus rekaman penikaman gereja di Sydney dari platform tersebut. X memblokir kiriman tersebut di Australia menunggu tantangan hukum, sebelum Pengadilan Federal memerintahkan platform tersebut untuk sementara menyembunyikan video untuk semua pengguna secara global. Inman-Grant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kasus Pengadilan Federal sekarang telah ditinggalkan. “Tujuan tunggal dan fokus kami dalam memberikan pemberitahuan penghapusan kami adalah mencegah rekaman yang sangat kejam ini menjadi viral, yang dapat memprovokasi kekerasan lebih lanjut dan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada masyarakat Australia. Saya tetap mendukung penyelidik kami dan keputusan yang diambil eSafety,” kata dia. “Sebagian besar warga Australia menerima bahwa jenis materi grafis semacam ini tidak boleh ada di televisi siaran, yang menimbulkan pertanyaan yang jelas tentang mengapa itu seharusnya diizinkan untuk didistribusikan secara bebas dan diakses secara online 24/7 bagi siapa pun, termasuk anak-anak.” Kasus tersebut dianggap sebagai uji coba kemampuan Australia untuk membuat platform media sosial mematuhi hukum negara tersebut. ESafety tetap berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan “tanpa rasa takut atau pandangan kasih sayang, memastikan mereka mematuhi hukum Australia dan memprioritaskan keselamatan serta kesejahteraan semua warga Australia,” kata Inman-Grant. “Kami tidak akan goyah dari komitmen ini.” Seorang remaja berusia 16 tahun didakwa dengan tuduhan terorisme setelah dua orang terluka dalam insiden penikaman yang diduga terjadi di Gereja Christ The Good Shepherd di Sydney barat pada 15 April. Serangan terhadap gereja itu terjadi beberapa hari setelah enam orang tewas dan puluhan terluka dalam sebuah insiden penikaman di pusat perbelanjaan Sydney.