Rezim militer Burkina Faso ingin mengembalikan hukuman mati setelah negara di Afrika Barat itu menghapusnya pada tahun 2018, kata sumber pemerintah kepada Agence France-Presse pada hari Sabtu.
Pelaksanaan terakhir di Burkina Faso dilakukan pada 19 September 1988, menurut Amnesty International. Eksekusi terakhir negara itu membunuh empat pemimpin yang dituduh melakukan kudeta yang gagal untuk menggulingkan presiden Blaise Compaoré – menteri pertahanan Jean-Baptiste Boukary Lingani, menteri promosi ekonomi Henri Zongo, dan dua orang tak dikenal.
Pengenalan kembali hukuman mati ke dalam kode pidana “sedang dipertimbangkan,” kata sumber itu. “Kewenangan pemerintah untuk membahasnya, kemudian membuat proposal kepada Majelis Legislatif Transisi (ALT) untuk diadopsi.”
Menteri Kehakiman Rodrigue Bayala mengatakan pada hari Jumat, setelah parlemen mengesahkan RUU pengenalan kerja sosial, bahwa “masalah hukuman mati, yang sedang dibahas, akan diimplementasikan dalam rancangan kode pidana.”
Bayala juga mengatakan bisa ada amendemen lebih lanjut terhadap kode pidana “untuk mengikuti visi dan panduan yang diberikan oleh kepala negara, Kapten Ibrahim Traoré,” yang merebut kekuasaan dalam kudeta September 2022.
Pada bulan Mei tahun ini, pemerintahan militer Burkina Faso mengumumkan akan memperpanjang pemerintahan junta selama lima tahun lagi meskipun Traoré, penguasa negara itu, berjanji bahwa dia akan mengembalikan pemerintahan sipil pada 1 Juli.
Sebaliknya, pemerintahan Traoré pada bulan itu mengesahkan sebuah RUU yang mencakup rencana untuk melarang homoseksualitas.
Amnesty International menemukan hukuman mati meningkat di Afrika, “eksekusi yang tercatat lebih dari tiga kali lipat dan hukuman mati yang tercatat meningkat signifikan sebesar 66%,” kata pernyataan pada bulan Oktober.
Sebaliknya, Amnesty menyatakan bahwa “24 negara di selatan Sahara telah menghapus hukuman mati untuk semua kejahatan sedangkan dua negara tambahan telah menghapusnya untuk kejahatan biasa saja”.
“Kenya dan Zimbabwe saat ini memiliki RUU yang diajukan untuk menghapus hukuman mati untuk semua kejahatan, sementara Gambia … telah memulai proses amendemen konstitusi yang akan … efektif menghapus hukuman mati,” ujarnya.