FBI confermed kalau mereka “aware” tentang ancaman bom yang ditujukan ke kantor pemilihan di beberapa kabupaten di Oregon. Petugas lokal di Deschutes, Crook, dan Jefferson melaporkan telah menerima email ancaman minggu lalu, hanya beberapa hari setelah hari pemilihan. FBI bilang bahwa tidak ada ancaman yang dianggap kredibel. “Integritas pemilihan adalah salah satu prioritas tertinggi FBI,” kata FBI dalam sebuah pernyataan. “Kami akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum negara dan daerah kami untuk merespons ancaman terhadap pejabat pemilihan dan melindungi komunitas kita.” Bendahara kabupaten Deschutes, Steve Dennison, mengatakan kepada Central Oregon Daily News: “Kami telah merujuk ancaman ini ke mitra kami di penegak hukum serta kantor sekretaris negara bagian.” Bendahara kabupaten Crook, Cheryl Seely, mengatakan kepada KTVZ bahwa kabupaten itu menerima “ancaman bom melalui email tepat sebelum tutup hari Jumat lalu”. “Kami mengikuti semua prosedur yang diperlukan untuk jenis situasi ini. Saya sejak itu mengetahui bahwa sebagian besar kabupaten Oregon melaporkan menerima ancaman bom melalui email pada hari yang sama. Sedang berlangsung penyelidikan dalam masalah ini,” tambah Seely. Bendahara kabupaten Jefferson, Kate Zemke, juga memberitahu outlet berita bahwa kantornya telah menerima email dan menangani ancaman tersebut dengan cara yang sama. Kabar ini datang di tengah serangkaian insiden terkait pemilihan yang bersifat permusuhan. Bulan lalu, kotak suara di Portland, Oregon, dan Vancouver, Washington, dibakar dengan bahan bakar. Otoritas federal mengatakan bahwa mereka menawarkan hadiah $25,000 terkait insiden tersebut. Barang-barang yang digunakan diberi tanda dengan kata-kata “free Gaza”, tetapi belum jelas bagi otoritas apakah orang yang meletakkan barang-barang itu memiliki keluhan terkait perang Gaza atau apakah itu adalah taktik untuk menimbulkan kebingungan, 12 News Now melaporkan. Pada hari Selasa, area di dekat pengadilan kabupaten Deschutes di Bend ditutup sementara sementara pasukan bom polisi negara Oregon merespons paket mencurigakan yang ternyata berisi produk kebersihan. Pada tahun 2020, seorang pria Bend, Oregon, dijatuhi hukuman penjara federal karena membuat bom hoaks dan mengancam akan meledakkan pengadilan. Kellie Kent Cameron, 32, dijatuhi hukuman 21 bulan di penjara federal.