Hampir 500 penumpang dievakuasi pada Jumat pagi setelah tabrakan kereta dekat kota Bandung, Indonesia, yang menewaskan dua orang kru, melukai lebih dari dua puluh orang lainnya, dan meninggalkan dua penumpang terjebak, menurut pejabat.
Kereta dua tabrakan tepat setelah fajar di Distrik Rancaekek, di timur kota di pulau Jawa. Cuplikan dari lokasi menunjukkan gerbong kereta yang rusak, termasuk beberapa yang keluar rel dan masuk ke sawah di sebelahnya. Penyebab kecelakaan belum jelas.
Satu kereta adalah kereta komuter lokal, dan yang lainnya adalah jalur penumpang jarak jauh menuju barat ke Bandung dari kota Surabaya ketika kecelakaan terjadi. Bandung berjarak sekitar 160 kilometer di sebelah tenggara Jakarta, ibu kota.
Dua orang yang meninggal adalah operator kereta untuk kereta komuter Bandung, menurut pernyataan oleh Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia.
Bey Machmudin, gubernur sementara Jawa Barat, mengatakan kepada wartawan bahwa semua penumpang — diperkirakan 191 di kereta komuter dan 287 di kereta jarak jauh – telah dievakuasi. Namun, Mr. Muhadjir mengatakan dalam pernyataannya bahwa petugas penyelamat masih berusaha untuk menyelamatkan dua orang di kereta kedua yang masih terjebak di sana pada Jumat pagi. Beliau tidak memberikan rincian tentang kondisi mereka.
Keselamatan kereta api adalah keprihatinan utama di Indonesia, meskipun jumlah kecelakaan kereta besar di sana telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, menurut studi tahun 2021 oleh Hardianto Iridiastadi, seorang pakar keselamatan transportasi berbasis Bandung.
Ada 35 kecelakaan kereta di seluruh negeri antara 2010 dan 2016, dan mereka terkait dengan 55 kematian dan cedera lebih dari 240 penumpang, demikian studi tersebut. Lebih dari seperempat dari kecelakaan itu adalah tabrakan kereta; yang lainnya adalah penyimpangan atau hal lain.