Sebuah kelompok bersenjata mengklaim bertanggung jawab atas serangan di lokasi tepi pantai yang sering dikunjungi oleh orang-orang Somalia di akhir pekan.
Sejumlah orang telah tewas dan lebih banyak yang terluka dalam serangan di pantai populer di ibu kota Somalia, Mogadishu, menurut pejabat.
Al-Shabab, sebuah kelompok bersenjata terkait al-Qaeda, mengklaim tanggung jawab atas serangan di pantai Lido pada Jumat malam melalui stasiun radio terafiliasi.
Kekuatan keamanan bergegas ke lokasi, Kantor Berita Nasional Somalia melaporkan, mengatakan bahwa setidaknya lima penyerang ditembak mati sementara yang keenam meledakkan diri di tempat. Ledakan terjadi saat warga sedang berada di pantai.
“Kami menghitung dan mengkonfirmasi delapan orang tewas dan 28 lainnya terluka. Tapi orang lain juga mengalami korban dan jadi angkanya pasti akan meningkat,” kata Dr Abdikadir Abdirahmman, direktur layanan ambulans Aamin, kepada kantor berita Reuters.
Polisi Mohamed Omar mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ia telah melihat “tujuh mayat di sepanjang pantai” setelah serangan itu, menambahkan bahwa kekuatan keamanan mengakhiri serangan dan membunuh lima anggota al-Shabab setelah yang keenam meledakkan sebuah bahan peledak.
Saksi mata memberitahu kantor berita The Associated Press dalam panggilan telepon bahwa ia melihat seorang penyerang mengenakan rompi bom beberapa saat sebelum pria itu “meledakkan diri di dekat hotel yang menghadap pantai”. Mohamud Moalim juga mengatakan beberapa temannya yang bersamanya di hotel itu tewas dan yang lainnya terluka.
Dalam sebuah posting di X, mantan Perdana Menteri Hassan Ali Khaire mengirim “ucapan belasungkawa yang paling mendalam kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman” dari mereka yang tewas.
“Fakta bahwa serangan teroris ini bersamaan dengan malam ini ketika pantai paling ramai menunjukkan permusuhan teroris terhadap rakyat Somalia.”
Pantai Lido, sebuah area populer di Mogadishu, ramai pada malam Jumat karena orang-orang Somalia menikmati akhir pekan mereka. Daerah itu sudah pernah menjadi target pejuang al-Shabab.
Al-Shabab telah berjuang untuk menjatuhkan pemerintah pusat yang rapuh di Mogadishu selama lebih dari 17 tahun, melakukan sejumlah bom dan serangan lain di ibu kota dan bagian lain negara.
Pemerintah bergantung pada dukungan pasukan asing untuk tetap berkuasa. Mereka juga bersekutu dengan kelompok bersenjata lokal untuk melawan kelompok tersebut dalam kampanye yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dan serangan udara Amerika Serikat.
Nama A international forces of peace, ATMIS, yang diperkirakan akan menarik diri pada 31 Desember.