Sebagai Israel sedang berperang di Gaza dengan tujuan untuk membongkar kapasitas militer Hamas, kelompok bersenjata tersebut dan afiliasinya terus menembakkan roket ke Israel hampir setiap hari, bahkan sampai ke wilayah dalamnya yang besar. Semenjak Hamas melakukan serangan teroris di selatan Israel pada 7 Oktober, Hamas dan kelompok bersenjat lainnya telah menembakkan sekitar 12.000 roket dari Gaza ke Israel, sebagian di antaranya peluncuran pada hari yang sama dengan serangan tersebut. Pemerintah Israel mengatakan sebagian besar roket dari Gaza berhasil dicegat oleh pertahanan udara mereka. Namun, peluncuran roket yang berkelanjutan menunjukkan betapa besarnya arsena Hamas dan kemampuannya untuk mengancam kota-kota jauh dari Gaza.
Selama perang ini, 15 orang di Israel tewas dalam serangan dan sekitar 700 lainnya terluka. Kota-kota Israel jauh dari perbatasan Gaza, di mana serangan roket secara historis sering terjadi, juga terpengaruh dalam beberapa minggu terakhir, dengan suara sirene yang terdengar di kawasan seperti Tel Aviv dan Yerusalem.
Sumber militer telah menekankan ancaman dari serangan roket yang berkelanjutan, dengan juru bicara militer Israel menegaskan bahwa kecuali kapasitas penembakan roket Hamas berkurang, mereka akan terus menembakkan roket ke warga Israel. Hal ini didukung oleh fakta bahwa banyak roket yang ditembakkan oleh Hamas pada serangan 7 Oktober berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Barrage yang berkelanjutan dari Gaza telah mendorong Israel untuk menargetkan kapabilitas penyerangan Hamas. Juga dilaporkan bahwa Hamas telah menggunakan pusat-pusat sipil sebagai penyamaran untuk operasi militer mereka, meskipun klaim ini telah dikecam oleh anggota kepemimpinan politik Hamas.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel telah berperan penting dalam mencegah peluncuran roket jarak pendek dan mengurangi kematian akibat serangan roket sejak 2011, tetapi belum mampu mencegah semua roket. Penyediaan roket Hamas terdiri sebagian besar dari roket jarak pendek buatan lokal, yang kurang presisi dibandingkan senjata yang digunakan oleh militer Israel.
Meskipun ancaman dari serangan roket Gaza tetap menjadi perhatian untuk Israel, frekuensi barrage dari Gaza telah berkurang, dan upaya untuk mengurangi kemampuan militer Hamas terus berlanjut.