Israel menyelamatkan dua sandera dalam operasi mematikan. Pasukan khusus Israel membebaskan dua sandera di kota Rafah Gaza, demikian disampaikan oleh militer, sementara serangan Israel menewaskan puluhan warga Palestina di kota tersebut, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Selamatnya kedua sandera tersebut menyulut kegembiraan di Israel, di mana nasib lebih dari 100 orang yang diculik selama serangan yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober telah menjadi prioritas nasional. Namun, serangan itu menyebabkan duka dan kepanikan di antara lebih dari satu juta warga Palestina yang berkerumun di Rafah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyatakan bahwa pasukan darat Israel sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke Rafah untuk mengeliminasi batalyon-batalyon Hamas di sana. Prospek pertempuran darat di kota tersebut telah menciptakan kekhawatiran global atas risiko bagi warga sipil yang ingin melarikan diri.
Intensitas dan jumlah korban tewas dalam operasi tersebut menegaskan tekad Netanyahu untuk melanjutkan serangan di selatan meskipun mendapat kritik dari AS dan sekutu lainnya.
Sandera, Fernando Simon Marman, 60 tahun, dan Louis Har, 70 tahun, keduanya adalah warga negara ganda Israel dan Argentina, dalam kondisi baik.
Kisah seorang korban selamat: Dareen al-Bayaa, 11 tahun, berbicara dalam sebuah video dengan The Times tentang kesedihannya dan pemulihannya setelah kehilangan banyak anggota keluarga dalam serangan udara di Gaza.
Seorang hakim dapat menjadwalkan persidangan pidana mantan presiden AS pertama, secepat bulan depan — memunculkan kemungkinan bahwa Trump bisa berakhir di balik jeruji besi.