Para pejuang Hamas Palestina tidak aman dari pasukan Israel di mana pun di Gaza – termasuk di daerah terakhir, seperti kota selatan Rafah, di mana pasukan Israel belum dikerahkan, kata menteri pertahanan Israel.
“Setiap teroris yang bersembunyi di Rafah harus tahu bahwa dia akan berakhir seperti mereka di Khan Younis dan (kota) Gaza,” kata Yoav Gallant dalam konferensi pers di Tel Aviv pada hari Senin, dilaporkan media Israel.
Gallant menyebut fakta bahwa pasukan telah menghancurkan banyak unit pertempuran Hamas di Kota Gaza dan Khan Younis, membunuh ribuan pejuangnya.
“Setengah bagian dari teroris Hamas sudah mati atau luka parah,” katanya, dengan 18 batalyon Hamas yang berhasil dihancurkan dan tidak lagi ada sebagai unit tempur.
Gallant pertama kali menyebut kemungkinan penyerangan oleh pasukan pada Rafah pada hari Jumat.
Rafah, di mana sekitar 200.000 orang tinggal sebelum perang, saat ini dipadati dengan lebih dari satu juta orang Palestina yang melarikan diri dari pertempuran dari bagian lain Jalur Gaza.
Rafah berada di perbatasan dengan Mesir. Kairo khawatir bahwa operasi militer di kota perbatasan tersebut bisa menyebabkan lonjakan kaum Palestina yang putus asa ke Semenanjung Sinai Mesir.
Sementara itu, militer Israel sedang mendorong untuk mengendalikan perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir. Mereka mencurigai masih ada terowongan di bawah perbatasan melalui mana Hamas bisa memperoleh pasokan senjata dan barang lainnya. Mesir membantah hal ini.