Pengunjuk rasa berkumpul di Qatar untuk mengucapkan selamat tinggal bagi pemimpin Hamas yang terbunuh

Ribuan jamaah berkumpul Jumat ini di dan dekat sebuah masjid di Qatar untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, setelah ia tewas di Tehran akhir pekan ini, kata televisi negara Qatar.

Upacara pemakaman, yang juga dihadiri oleh pejabat Qatar dan Arab, dimulai pukul 12 siang (0900 GMT) dengan doa di Masjid Imam Abdul Wahhab, masjid negara terbesar di Qatar.

Menurut Hamas, jenazah Haniyeh kemudian akan dimakamkan di sebuah pemakaman di kota Lusail, di utara Doha.

Televisi negara Qatar, yang menyiarkan secara langsung, melaporkan langkah-langkah keamanan tertinggi di sekitar upacara itu.

Itu menambahkan bahwa upacara pemakaman akan dilakukan di dalam lingkaran keluarga terdekat.

Haniyeh, dan beberapa anggota keluarganya, telah tinggal di pengasingan di Emirat Teluk Qatar selama bertahun-tahun.

ia tewas pada hari Rabu di sebuah asrama tamu pemerintah Iran di Tehran.

Haniyeh pergi ke ibu kota Iran untuk pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.

Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas serangan tersebut dan mengancam akan membalas.

Israel belum mengomentari pembunuhan terhadap pemimpin Hamas tersebut.

Ribuan orang sudah bergabung dalam upacara duka yang diselenggarakan negara di Tehran pada hari Kamis.

Pemimpin Hamas telah menjadi bagian dari organisasi teroris Islam selama puluhan tahun.

Dalam perang yang sedang berlangsung dengan Israel di Jalur Gaza, ia telah menjadi tokoh kunci bagi mediator internasional yang mencoba bernegosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera yang ditahan di Gaza dengan tawanan yang ditahan di penjara Israel.

Kematian nya menimbulkan ketidakpastian bagi masa depan negosiasi tersebut.