Ekonomi terbesar di Asia Tenggara berkembang 5.11 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada kuartal pertama 2024 berkat belanja pemilihan dan hari libur keagamaan, data resmi yang dirilis Senin menunjukkan. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu berkembang 5.11 persen, kata Badan Pusat Statistik Indonesia, level tertinggi dalam tiga kuartal dan sedikit lebih tinggi dari ekspansi 5.04 persen pada periode yang sama tahun lalu. Perekonomian didorong oleh belanja pemerintah menjelang pemilihan presiden negara pada Februari dan belanja rumah tangga sebagai persiapan untuk bulan suci Ramadan dan Idul Fitri pada April, kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti. “Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber terbesar pertumbuhan dalam hal pengeluaran,” katanya dalam sebuah konferensi pers. Proyeksi pemerintah sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sebesar 5.17 persen namun para ahli memperingatkan bahwa data resmi Jakarta mungkin tidak dapat diandalkan untuk menilai kinerja ekonomi. “Kami tidak terlalu percaya pada data resmi. Pemantau Aktivitas Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ekonomi telah mengalami pemulihan dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan masih di bawah apa yang disarankan angka resmi,” kata Gareth Leather, ekonom Asia senior di Capital Economics. “Kami berpikir ekonomi akan kesulitan dalam beberapa kuartal mendatang seiring tingginya suku bunga… membebani permintaan. Kami memperkirakan pertumbuhan PDB berdasarkan ukuran kami akan sekitar 4.5 persen tahun ini.” Para ekonom sebelumnya memperingatkan akan adanya perlambatan pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang seiring pejabat merapatkan kebijakan moneter dan permintaan komoditas terus melemah. Bank sentral Indonesia bulan lalu mengumumkan kenaikan suku bunga tiba-tiba menjadi 6.25 persen, level tertinggi mereka dalam tujuh tahun, untuk mendukung rupiah yang melemah terhadap dolar.