Pemimpin Al-Qaeda di Guantánamo Bay Dihukum karena Kejahatan Perang

Qaeda Commander at Guantánamo Bay Is Sentenced for War Crimes

Sebuah juri militer Amerika Serikat pada hari Kamis memerintahkan mantan komandan Qaeda untuk menjalani hukuman penjara 30 tahun atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan pemberontaknya di Afghanistan pada awal 2000-an. Hakim militer membebaskan panel dari ruang sidang dan kemudian mengumumkan bahwa, berdasarkan perjanjian plea, hukuman narapidana tersebut akan berakhir dalam delapan tahun. Hasil tersebut … Baca Selengkapnya

Kehidupan Baru Mantan Tahanan Guantánamo

A Former Guantánamo Prisoner’s New Life

Pada malam ke-15 bulan Ramadan di pinggiran Kota Belize, Majid Khan dan keluarganya yang terdiri dari empat orang duduk untuk santap iftar tradisional untuk mengakhiri puasa di siang hari. Ada sepotong kaki domba yang Majid, seorang mantan tahanan Guantánamo, sendiri sudah memotongnya, kue-kue yang dibawa oleh seorang saudara perempuan di Maryland, dan kurma dari Arab … Baca Selengkapnya

Podcast Baru Menjelajahi Kehidupan di Teluk Guantánamo

New ‘Serial’ Podcast Explores Life at Guantánamo Bay

Times Insider menjelaskan siapa kita dan apa yang kita lakukan dan memberikan wawasan di balik layar tentang bagaimana jurnalisme kami disusun. Pada hari yang cerah di bulan Mei 2015 ketika Sarah Koenig dan Dana Chivvis turun dari pesawat militer Amerika Serikat dan tiba di pangkalan angkatan laut di Teluk Guantánamo, Kuba. Mereka berada di sana … Baca Selengkapnya

Konspirator Bom Bali Dapat 5 Tahun Lagi di Teluk Guantánamo

Bali Bombing Conspirators Get 5 More Years at Guantánamo Bay

Sebuah juri militer di Teluk Guantánamo menghukum dua tahanan dengan hukuman 23 tahun penahanan pada hari Jumat karena berkonspirasi dalam pemboman teroris tahun 2002 yang menewaskan 202 orang di Bali, Indonesia. Tetapi para pria tersebut bisa bebas pada tahun 2029 berdasarkan perjanjian rahasia dan pengurangan hukuman. Mohammed Farik Bin Amin dan Mohammed Nazir Bin Lep, … Baca Selengkapnya

Families akan Memberikan Kesaksian di Guantánamo Bay tentang Kehilangan Orang yang Dicintai akibat Tindakan Terorisme

Families to Testify at Guantánamo Bay About Loved Ones Lost to Terror

Frank Heffernan mengira putrinya Megan berada di Korea Selatan tempat dia bekerja sebagai guru bahasa Inggris ketika dia mendengar berita tentang serangan teroris yang menggemparkan di pulau Bali, Indonesia pada 12 Oktober 2002. Kemudian Departemen Luar Negeri menelepon. Megan Heffernan, 28 tahun, yang lahir dan dibesarkan di Alaska dan memiliki hasrat untuk bepergian, termasuk salah … Baca Selengkapnya