Bom Israel yang menghancurkan Lebanon telah menciptakan dampak besar di seluruh dunia, bahkan mencapai pinggiran Sydney dan Melbourne di Australia.
Di wilayah Bankstown Sydney dan Coburg di Melbourne, di mana komunitas Lebanon yang bersemangat terlihat di toko-toko, restoran, dan tempat ibadah setempat, perang terbaru Israel terhadap Lebanon telah memicu gelombang trauma baru.
“Menurut saya, 99 persen orang Lebanon di Australia masih memiliki keluarga di Lebanon,” kata Michael Kheirallah, pendiri dan ketua Dewan Komunitas Lebanon Victoria, kepada Al Jazeera.
“Oleh karena itu, komunitas ini terus memantau berita hampir 24 jam,” katanya.
“Beberapa dari mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka sudah tidak tidur selama hampir dua malam, terutama ketika pemboman mulai terjadi di Beirut.”
Kheirallah mengatakan gambar-gambar yang disiarkan dari Lebanon baik oleh berita maupun media sosial sangat traumatik, karena banyak anggota komunitas sudah mengalami perang saudara di negara asal mereka dan kekerasan invasi Israel sebelumnya.
“Saya yakin [serangan saat ini] akan membawa kembali kenangan buruk. Ini sangat traumatik, terutama sekarang kita hidup di dunia media sosial,” katanya.