Zelensky bermaksud merebut kembali momentum pertempuran dengan senjata Barat.

Ukraina bermaksud untuk mendapatkan momentum medan perang kembali dengan kedatangan senjata Barat yang dijanjikan, demikian disampaikan Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Kamis.

“Segera setelah pasokan senjata tiba, kami akan menghentikan inisiatif mereka,” kata Zelensky tentang rencana Kiev untuk menghentikan kemajuan Rusia di Ukraina timur.

Zelensky menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers bersama Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola di Kiev. Acara tersebut tiba-tiba diakhiri setelah sekitar 25 menit karena suara sirene serangan udara.

Sebelum meninggalkan mikrofon, Zelensky mengatakan bahwa militer Rusia saat ini sedang mengumpulkan pasukan di utara dan timur Ukraina untuk persiapan serangan besar.

Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa tidak semuanya berjalan sesuai yang diharapkan bagi Rusia. “Bukan maksud saya untuk mengangkat semangat kalian. Ini adalah kenyataannya,” kata Zelensky kepada para hadirin.

Di pihaknya, Metsola berbicara tentang perjalanan sulit yang masih harus ditempuh Ukraina dalam perjalanannya menuju keanggotaan Uni Eropa. Namun, janji keanggotaan yang diberikan oleh Parlemen Eropa pasti akan ditepati, ujarnya.

Rusia meluncurkan perang penuh melawan Ukraina lebih dari dua tahun yang lalu. Setelah kemajuan cepat oleh Rusia dalam beberapa minggu pertama, Kiev kemudian berhasil menghalau pasukan yang dikirim dari Moskow di beberapa bagian negara.

Sementara itu, ayunan kembali dalam arah lain – militer Ukraina menghadapi masalah besar dengan pasokan senjata, amunisi, dan personel di tengah serangan misil dan drone Rusia setiap hari.

Rusia menduduki sekitar seperlima dari wilayah Ukraina, termasuk Crimea, yang secara ilegal diannex oleh Rusia pada tahun 2014.