Menurut hasil dari studi baru, susu mentah dapat mengandung virus flu burung H5N1 yang hidup. Hasil tersebut muncul di tengah hasil survei yang menunjukkan bahwa banyak warga Amerika tidak memperhitungkan risiko kesehatan dari mengonsumsi susu mentah.
Sebanyak 14% sampel susu mentah yang diambil dari negara bagian dengan wabah ternak mengandung virus H5N1 flu burung yang menular, menurut hasil tes baru yang dirilis oleh FDA.
Peneliti mengambil 275 sampel susu dari tangki penyimpanan massa di peternakan di empat negara bagian di mana sapi perah dikonfirmasi terinfeksi H5N1. Virus tersebut benar-benar terdeteksi dalam 57,5% sampel, dengan tes lebih lanjut menunjukkan bahwa seperempat dari tersebut mengandung virus yang menular.
Hasil ini dipublikasikan dalam sebuah makalah pra-cetak, yang belum ditinjau oleh ahli eksternal untuk ketatnya ilmiah. Namun, makalah tersebut telah menimbulkan respons signifikan dari para ahli di seluruh dunia, mengingatkan akan bahaya mengonsumsi susu mentah.
Peneliti juga secara artifisial memasukkan virus H5N1 yang menular ke dalam susu, sebelum memperlakukannya dengan proses pemanasan yang dirancang untuk meniru pasteurisasi, yang merupakan proses yang ditempuh pasokan susu komersial sebelum dijual, dan menemukan bahwa proses tersebut sangat efektif dalam menonaktifkan virus. “Temuan ini menunjukkan bahwa pasokan susu aman,” kata peneliti.
Konsumsi susu mentah, yang tidak melalui penyaringan atau perlakuan panas untuk menghilangkan patogen, telah bertanggung jawab atas beberapa wabah penyakit termasuk dengan bakteri seperti campylobacter dan memiliki risiko kesehatan yang signifikan, menurut CDC. Meskipun belum ada kasus tercatat manusia yang tertular H5N1 dengan minum susu mentah yang terinfeksi, ada bukti bahwa tikus telah terinfeksi melalui minum susu sapi.
Hasil baru ini muncul di tengah survei baru yang dirilis hari ini yang menunjukkan bahwa kurang dari setengah dari dewasa Amerika tahu bahwa minum susu mentah lebih tidak aman daripada minum susu yang telah dipasteurisasi. Sudah jelas bahwa penyadapan tersebut menunjukkan tingkat pemahaman yang belum memadai.