Prancis meminta bantuan polisi dan militer asing dalam menghadapi tantangan keamanan massal Olimpiade Paris

Perancis mengatakan bahwa mereka telah meminta 46 negara apakah mereka bersedia untuk menyediakan lebih dari 2.000 petugas polisi untuk membantu mengamankan Olimpiade Paris musim panas ini, saat penyelenggara melakukan perencanaan keamanan akhir untuk Olimpiade pertama ibu kota Prancis dalam satu abad sambil waspada tinggi terhadap potensi serangan.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan Jumat bahwa permintaan bantuan keamanan asing tersebut dilakukan pada bulan Januari, mencari hampir 2.185 bala bantuan. Para petugas diminta untuk membantu keamanan acara dan “pengalaman penonton” Olimpiade serta untuk “memperkuat kerjasama internasional,” kata kementerian tersebut.

“Ini adalah pendekatan klasik dari negara tuan rumah untuk penyelenggaraan acara internasional besar,” tambah kementerian tersebut.

Kementerian mencatat bahwa Prancis mengirim 200 dari gendarmesnya ke Piala Dunia sepak bola di Qatar pada tahun 2022 dan juga menyambut 160 petugas dari pasukan keamanan Eropa lainnya untuk Piala Dunia Rugby yang diselenggarakan Prancis tahun lalu.

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Prancis juga telah meminta negara-negara asing untuk “jumlah kecil” personel militer yang dapat membantu dalam “tugas yang sangat spesifik” di Olimpiade, termasuk tim anjing pelacak, kata Kol. Pierre Gaudillière, juru bicara staf jenderal angkatan darat.

Menteri Pertahanan Polandia mengatakan negaranya akan mengirimkan tentara ke Olimpiade Paris. Delegasi angkatan bersenjata Polandia akan mencakup pengendali anjing dan “tujuan utamanya adalah untuk melakukan kegiatan terkait deteksi bahan peledak dan penanggulangan fenomena terorisme,” kata menteri tersebut, Władysław Kosiniak-Kamysz, dalam tulisannya di X.

Keamanan merupakan tantangan terbesar bagi penyelenggara Olimpiade Paris di kota yang sudah beberapa kali menjadi sasaran serangan mematikan oleh ekstremis Islam dan yang diperkirakan akan dihadiri oleh sebanyak 15 juta pengunjung untuk Olimpiade dan Paralimpiade pada tanggal 26 Juli – 11 Agustus dan setelahnya.

Keberatan keamanan khususnya tinggi untuk upacara pembukaan, yang melibatkan perahu di Sungai Seine dan kerumunan besar yang menonton dari tepian sungai.

Pemerintah Prancis meningkatkan pos keamanan hingga tingkat tertinggi setelah serangan mematikan baru-baru ini di sebuah gedung konser di Rusia dan klaim tanggung jawab dari Negara Islam.

Perdana Menteri Gabriel Attal mengumumkan keputusan itu dalam tulisan di X, mengatakan bahwa pihak berwenang “mempertimbangkan klaim tanggung jawab Negara Islam atas serangan di (Moskow) dan ancaman yang menghantui negara kita.”

Penulis Associated Press Monika Scislowska di Warsawa menyumbang.

Liputan Olimpiade AP: https://apnews.com/hub/2024-paris-olympic-games