100 hari perang di Gaza
Perang di Gaza telah memasuki hari ke-100. Sejak Hamas melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober terhadap Israel, lebih dari 23.000 warga Palestina tewas di Gaza dan sebagian besar penduduk wilayah tersebut telah diungsikan oleh perang militer Israel, menurut pejabat kesehatan Gaza. Lebih dari 120 sandera diyakini ditahan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya, menurut pejabat Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk terus berperang hingga mencapai semua tujuan Israel, meskipun ada ketidakpastian tumbuh mengenai hasil akhir, kekhawatiran internasional atas jumlah kematian yang terus meningkat di Gaza, dan ketakutan akan konflagrasi regional yang lebih luas.
Di Israel, terdapat komitmen teguh untuk mengeliminasi Hamas dan mengembalikan sandera dengan hampir segala biaya, bahkan jika itu membutuhkan berbulan-bulan. Di tingkat internasional, rasa tidak sabar semakin meningkat di tengah krisis kemanusiaan yang dalam di Gaza, dan Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk mengurangi kampanyenya, sementara banyak negara lain telah meminta gencatan senjata segera.
Dikutip: “Kami akan terus berperang hingga akhir — hingga kemenangan total, hingga kami mencapai semua tujuan kami,” kata Netanyahu pada hari Sabtu.
Mahkamah Internasional: Pengadilan tertinggi PBB pekan lalu mendengar tuduhan yang diajukan oleh Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Para hakim akan memutuskan apakah akan meminta tindakan sementara, seperti menghentikan pertempuran, sementara mereka menilai klaim tersebut. Tidak ada tanggal yang ditetapkan, dan pengadilan memiliki sedikit cara untuk menegakkan putusannya.